Emas naik mendekati $2.750 per ons pada hari Rabu (22/1), memperpanjang kenaikan lebih dari 1% dari sesi sebelumnya hingga mencapai level tertinggi sejak awal November tahun lalu. Logam mulia ini didukung oleh dolar AS yang relatif lebih lemah dan meningkatnya permintaan untuk aset safe haven, karena kekhawatiran atas perang dagang masih ada menyusul pengumuman kebijakan tarif potensial oleh Presiden Trump.
Trump berjanji untuk mengenakan tarif pada Uni Eropa dan menegaskan kembali pertimbangannya tentang tarif 10% pada Tiongkok, menyusul pernyataan sebelumnya tentang prospek mengenakan pungutan yang besar pada Kanada dan Meksiko. Sementara itu, para pedagang terus menilai risiko inflasi, karena kebijakan Trump secara luas dipandang sebagai inflasi, yang berpotensi mendorong Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lama guna mengendalikan tekanan harga. Hal ini dapat mengurangi daya tarik emas, karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. (AL)
Sumber: Trading Economics