Emas memperpanjang reli dan mencetak rekor baru pada sesi Asia, Rabu (15/10), dengan pasar kini mengincar penembusan level psikologis $4.200/oz. Kenaikan didorong kombinasi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pelemahan dolar AS, serta aliran lindung nilai di tengah kecemasan global.
Faktor risiko makin tebal: perang Rusia–Ukraina belum mereda, ketegangan dagang AS–Tiongkok kembali memanas, dan penutupan pemerintahan AS berlarut. Sentimen ini membuat investor mencari aset pelindung, sementara sinyal The Fed yang kian dovish—termasuk wacana mengakhiri pengetatan neraca dalam beberapa bulan—menambah dorongan reli.
Di sisi mata uang, USD mundur dari puncak minggu lalu. Imbal hasil obligasi AS melemah seiring meningkatnya peluang dua kali pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun. Untuk aset tanpa imbal hasil seperti emas, turunnya yield dan dolar berarti biaya peluang yang lebih rendah, sehingga permintaan tetap kuat.
Meski indikator jangka pendek menandakan jenuh beli, minat beli belum surut. Selama dolar tetap rapuh dan narasi risk-off bertahan, tren naik emas cenderung terjaga. Level kunci yang diawasi pelaku pasar adalah $4.200, dengan katalis berikutnya dari data AS, komentar pejabat The Fed, dan setiap perkembangan baru pada front geopolitik dan perdagangan.(asd)
Sumber: Newsmaker.id
