Emas ditutup pada level terendah baru sejak sebulan pada hari Kamis (28/9) bahkan ketika dolar turun dari level tertingginya 13 bulan.
Emas untuk pengiriman Desember ditutup turun US$12,30 menjadi berakhir di US$1,878.600 per ons. terendah sejak 10 Maret
Harga logam mulia telah terpuruk akibat menguatnya dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah yang naik menyusul pandangan hawkish Federal Reserve pekan lalu yang menyarankan kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun.
“Imbal hasil obligasi yang tinggi dan kuatnya greenback memberikan tekanan pada harga emas. Namun ketidakpastian hampir sepenuhnya meniadakan dampaknya karena investor mencari aset-aset yang aman seperti emas. Oleh karena itu, kami memperkirakan harga emas akan turun sedikit dalam beberapa bulan mendatang untuk mengakhiri krisis ekonomi tahun ini dengan harga sekitar US$1.880 per ons” tulis Desjardins Economics.
Dolar melemah pada Kamis pagi, membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,4 poin menjadi 106,26.
Imbal hasil Treasury bevariasi. Imbal hasil obligasi dua tahun AS terakhir terlihat turun 5,0 basis poin menjadi 5,092%, sedangkan obligasi 10 tahun terakhir terlihat membayar 4,624%, naik 0,8 basis poin, setelah sebelumnya menyentuh 4,684%, tertinggi sejak 2007.(mrv)
Sumber : MT Newswires
PT Kontak Perkasa Futures
PT Kontak Perkasa Makassar
Kontak Perkasa Futures Makassar
PT KPF Makassar