Emas Berjangka Berakhir Lebih Rendah Ditengah Penguatan Dolar

Harga emas turun ke posisi terendah dalam lebih dari 6 bulan pada hari Senin (2/10), yang terbebani oleh penguatan dolar dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama guna melawan inflasi.

Indeks dolar melonjak menjadi 106,94, naik hampir 0,7%.

Emas berjangka untuk bulan Desember berakhir lebih rendah sebesar $18,90 pada level$1,847.20 per ons.

Perak berjangka untuk bulan Desember berakhir turun $1,029 pada $21,421 per ons, sementara tembaga berjangka untuk bulan Desember ditutup pada $3,6415 per pon, turun $0,0960 dari penutupan sebelumnya.

Sementara Analis Pasar Senior di OANDA, Edward Moya mengatakan, “Harga emas terus melemah karena Wall Street bersiap menghadapi suku bunga riil yang lebih tinggi. Puncak dolar masih sulit dicapai karena imbal hasil Treasury tidak dapat menghentikan lonjakannya. Banyak kesuraman yang menimpa konsumen AS tetapi hal ini tidak akan mengarah pada arus safe-haven untuk emas batangan hingga aksi jual pasar obligasi diyakini selesai”.

“Emas rentan menembus di bawah $1800 jika investor mulai mengantisipasi Treasury 10-tahun yang siap menguji wilayah 5,00%,” tambah Moya.

Dalam berita ekonomi AS, Institute for Supply Management merilis laporan pada hari ini yang menunjukkan sedikit perlambatan laju kontraksi aktivitas manufaktur AS di bulan September.(yds)

Sumber: FX.co

PT Kontak Perkasa Futures
PT Kontak Perkasa Makassar
Kontak Perkasa Futures Makassar
PT KPF Makassar